Pandemi tak selamanya menjadi masa sulit. Buktinya Deti Anisa Jayanti menemukan peluang baru di masa tersebut. Deti yang lahir pada 17 Juni 1989 bercerita memulai usaha pada Juni 2020. Ide usaha ini muncul karena cornflakes merupakan makanan favorit anggota keluarga. Di saat bersamaan, Deti melihat snack dengan bahan dasar cornflakes masih sangat jarang.
“Saya belajar secara otodidak dengan melihat resep dasar melalui media sosial. Selanjutnya saya kulik sendiri, lakukan uji coba hingga 6 bulan untuk mencari ras dan varian yang pas. Sampai sekarang masih belajar terutama bagian packaging dan pengembangan bisnis,” ucap wanita berhijab ini ramah.
Hadir dengan merek usaha Korn’s, ragam produknya antara lain salted egg cornflakes original 150gr 45k, salted egg cornflakes spicy 150gr 50k, salted egg cornflakes garlic 150gr 50k, salted egg cornflakes seaweed 150gr 55k, salted egg cornflakes gochujang 150gr 55k, crunchy cornflakes parmesan cheese 150gr 55k, crunchy cornflakes vegan 150gr 50k, klorentine cookies 130gr 55k, salted egg cookies original 250gr 50k, salted egg cookies cheese 250gr 50k dan aneka hampers mulai dari harga 100k.
“Yang best seller dari kami yakni korn’s original dan klorentine cookies, yang membuat Korn’s istimewa adalah rasa yang khas dari perpaduan daun kari dan telur asin. Juga tekstur cornflakes yang renyah, membuat penikmat Korn’s sulit untuk berhenti mengunyah,” jelas Deti berpromosi.
Saat memulai usaha, modal awal sebesar Rp 5 juta, dan hanya dalam rentang waktu 5 bulan sudah bisa balik modal. Saat ini untuk mempromosikan usaha, Deti menggunakan media sosial dan marketplace. Untuk menjual produknya, Deti menggunakan Tokopedia @korns, Shopee @korns.id dan Instagram @korns.id. Selain itu, ia juga membuka gerai Korn’s Mulia Jaya di Bella Casa Residence Cluster Jasmine J.15 nomor 6, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok.
Diakui Deti, kendala yang dialami dalam membangun usaha adalah keterbatasan modal, strategi pemasaran yang kurang jitu, dan kurang memiliki jaringan kerja. Sedangkan terkait tantangan dalam usaha ini yakni terkait pemasaran.
“Jadi kurangnya pengetahuan tentang cara mengembangkan usaha,” imbuhnya. Deti bersyukur produk buatannya tak hanya laku di Jabodetabek saja tapi sudah dikirim ke Bandung, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar. Saat pandemi justru Korn’s berkembang pesat.
“Saat itu kondisi customer sebagian besar WFO, jadi banyak yang mencari cemilan baru. Juga momen isoman serta dilarang mudik menjadikan pesanan hampers produk Korn’s membludak,” ungkapnya.
Saat ini omset per bulan sebesar Rp 5 juta dengan keuntungan bersih Rp 1 juta. Dalam membangun usaha, modal utama yang harus dimiliki adalah mental yang tangguh. Lalu apa tips sukses ala Deti? Paham dan fokus dengan tujuan yang ingin dicapai.
“Berani mencoba dan ketika gagal, coba lagi cara yang baru,” tukasnya.
Harapan Deti ke depan semoga Korn’s semakin dikenal dan terus memberikan kebahagiaan bagi penikmatnya. “Bisnis bertambah besar dan membawa keberkahan untuk lingkungan sekitar,” tutupnya.[]