Irmina Fulgensia Tentje atau akrab disapa Rinie memulai usaha kerajinan tangan sejak tahun 2018.
“Saya memilih usaha ini atas dasar hobi dalam bidang kerajinan tangan sehingga memulai dan bertahan hingga saat ini dijalankan penuh suka cita,” kata wanita yang lahir pada 3 Januari 1992.
Dikatakan Rinie, ia mempelajari aneka kerajinan tangan secara otodidak. “Saya lihat contoh dari YouTube dan Pinterest,” kata wanita asal Ende, Nusa Tenggara Timur ini.
Hadir dengan nama usaha Tentje Collection, produk yang dibuat dibagi dalam 2 jenis, yaitu barang bernuansa rohani dan barang souvenir. Produk Rohani antara lain gelang skapulir 5k, Rosario skapulir 25k, rosario couple 100k, rosario custom nama 40k, gelang Rosario 5k, dan gantungan kunci salib 25k.
“Ini bisa di custom untuk ukuran anak dan dewasa,” ujar Rinie yang juga bekerja sebagai perawat di salah satu klinik di Ende.
Selanjutnya produk souvenir antara lain bandana motif 35k, gelang motif 10k, gantungan kunci motif 20k, anting motif 25k, tas motif 75k, kalung motif 25k, konektor masker motif 10k, tali masker motif 20k, tali masker 15k, scrunchie 5k, gelang monokrom 10k, tas rajut 200k, dan gantungan kunci rajut 10k.
Keistimewaan Tentje Collection adalah semua produk dibuat dengan tangan sehingga rapi. Apalagi produk yang dibuat dengan bahan dasar dari kain tenun ikat motif Ende memberi kekhasan dalam produk tersebut.
Saat memulai usaha, modal awal hanya 50k. “Uang itu dipakai untuk membeli tali nilon untuk pembuatan gelang skapulir. Gelang ini adalah produk awal saya sehingga bisa berkembang menjadi banyak produk seperti sekarang ini. Balik modal kurang dari 1 bulan,” ungkapnya tersenyum.
Untuk promosi usaha, Rinie menggunakan Facebook, Instagram hingga Telegram.
“Saya juga menjual produk ini di Shopee, Lazada, dan beberapa market place lain serta di gerai kami di Jalan Melati, Lorong Loper, Ende Tengah, Ende, Nusa Tengara Timur,” tukasnya.
Kendala usaha yang dialami Rinie, karena semuanya masih dikerjakan sendiri sehingga kesulitan dalam membagi waktu antara proses produksi dan promosi. Sedangkan terkait tantangan terbesar dalam usaha ini adalah bagaiman terus fokus berbisnis dan mempertahankan kualitas produk yang ada.
Diakui Rinie, produknya tidak hanya laku di Ende saja, tapi sudah sampai ke Pulau Jawa hingga Kalimantan. “Produk best seller kami adalah masker motif dan bandana motif,” ungkapnya.
Di masa pandemi produk buatan Rinie tetap laku, terutama produk yang berkaitan dengan kesehatan, seperti masker kain motif, tali masker motif, dan tali masker biasa. Karena itu, dalam sebulan omset sebesar Rp 2 juta dengan keuntungan bersih Rp 1,5 juta. Dalam membangun usaha, modal utama yg harus dimiliki adalah konsisten untuk terus bergerak.
”Yang utama itu mau, mau bergerak, mau berkarya, mau berinovasi, dan mau melakukan sesuatu,” tukasnya.
Harapan Rinie ke depan agar Tentje Collection menjadi rumah UMKM yang bisa membuka lapangan kerja bagi orang muda yang mau menyalurkan ide kreatif dan menjadi pusat oleh-oleh serta cinderamata khas Ende.[]