Pemerintah mempercepat pembentukan Gugus Tugas Daerah (GTD) Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Indonesia Timur. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan upaya itu sebagai bagian aksi nyata penanganan kemiskinan ekstrem di kawasan tersebut.

“Untuk wilayah Indonesia Timur yang belum mendirikan satgas GNRM, agar dibentuk secepat mungkin. Ini penting untuk memahami dengan baik masalah yang muncul terkait mental-mental negatif untuk dicari solusinya, Karena akhir 2024 target (kemiskinan) kita 7 persen,” kata Menko PMK Muhadjir dalam Rapat Koordinasi Gerakan Nasional Revolusi Mental Region Timur di Hotel Dalton Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (27/07/2022).

Menko PMK meminta pembentukan GTD GNRM di wilayah timur dipercepat untuk bisa berkolaborasi dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Menurut data terakhir yang disebutkan Menko PMK, pada Maret 2022 tercatat angka kemiskinan di Indonesia berada di 9,4 persen. Jumlah ini menurun 0,71 persen dari jumlah per September 2021 yakni 9,71 persen. Adapun pembentukan GTD GNRM hingga saat ini telah mencapai 71% atau sebanyak 365 dari 514 kabupaten dan kota. 

“Tetap saja penguatan dan perluasan program kegiatan Gugus Tugas Daerah perlu dioptimalkan untuk lebih cepat membangun mental bangsa yang lebih baik sesuai amanat RPMN 2020-2024 dan selaras dengan cita-cita Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Menko PMK menilai progres pembentukan Gugus Tugas tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan penguatan program dan kegiatan. Revolusi Mental bukan hanya sebuah slogan atau folosofi untuk diucapkan dan dipahami, namun juga perlu diimplementasikan dalam wujud aksi nyata. GNRM menurutnya, baru dapat dilaksanakan secara berlanjut jika telah efektif melibatkan unsur Pentahelix, yaitu 5 pihak pemangku kepentingan: Pemerintah, Akademisi, Dunia Usaha, Media, dan Masyarakat.

“Untuk itu tiap Gugus Tugas Daerah GNRM perlu didorong untuk melibatkan lintas pelaku tersebut khususnya untuk bersama-sama melaksanakan Aksi Nyata. Mulai dari hal kecil saja dulu seperti gotong royong warga untuk membantu warga miskin, membersihkan lingkungan RT, hingga penanaman pohon produktif atau buah,” kata Muhadjir.

Dengan adanya Rakor ini diharapkan gugus tugas gerakan nasional di setiap kabupaten kota bisa berjalan dengan baik dan bisa melaksnaakan aksi nyata.

“Tentu dengan rakor kita berharap kita bisa memastikan bahwa GNRM ini bisa berjalan dengan baik dan dapat mendorong satu Pemda mempunyai satu unggulan aksi nyata,” tuturnya.[]