Kesukaan mengkonsumsi jus menjadi awal mula ketertarikan Desy Natalia SE terjun ke dunia usaha minuman jus. Wanita asal Jakarta ini mengaku belajar khusus selama 3 bulan, mulai dari membaca, belajar dan juga berkonsultasi dengan teman yang ahli gizi untuk mengetahui manfaat dari buah yang diolah menjadi jus. Akhirnya Desy pun memulai usaha pada Februari 2015.
“Saya memilih usaha ini karena saya dan keluarga sangat menyukai jus dan buah. Saya juga ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk hidup sehat ,” ungkap wanita yang lahir pada 25 Desember 1978 ini.
Hadir dengan brand Juice Friend. Produknya antara lain aneka juice, buah potong, rujak, hingga salad buah. Harganya dari 20k-35k. Keistimewaan aneka produk Juice Friend antara lain buah yang selalu terjaga kualitasnya, juice kental dan fresh karena dibuat langsung sesuai permintaan customer dan kemasan mendukung go green & hygienis.
“Juice kami sudah dilakukan test uji kelayakan di BBLK,” kata wanita ramah ini.
Saat memulai usaha, modal awal sebesar Rp 100 juta dan bisa balik modal setelah usaha berjalan satu tahun. Desy melakukan banyak cara dalam memperkenalkan usahanya. Mulai dari membuka banyak outlet, membuat flyer dan memberikan aneka promosi yang membuat konsumen tertarik untuk membeli.
“Saya juga mempromosikan lewat media sosial dan juga rutin memberikan sampel serta memperkenalkan ke beberapa perusahaan tentang produk kami sebagai pengganti snack meeting yang sehat,” terangnya tersenyum.
Usaha yang telah berjalan 7 tahun ini telah memiliki 10 gerai. Beberapa lokasi gerai berada di Telkom Landmark Tower, RSCM Kencana, Telkomsel Smart Office, Astra Internasional, hingga Menara Mandiri.
“Lokasi usaha yang kami pilih memang menyasar ke beberapa perkantoran dan rumah sakit,” tukas wanita berhijab ini ramah.
Kendala diawal usaha dalam mencari suplier buah yang bisa dipercaya untuk menjaga kualitas buah yang terbaik. Namun, kini hal ini bisa teratasi.Kini tantangan yang dialami Desy dalam mengembangkan usaha yakni memperkenalkan bahwa produk Juice Friend beda dengan produk sejenis yang ada di pasaran, menjaga kualitas buah dan jus agar customer tidak kecewa dan selalu mencari suplier buah yang terbaik.
Usahanya pun terdampak pandemi. Outlet yang sebelumnya 10, harus dipangkas menjadi 4 karena menurunnya daya beli. Namun, Desy tetap bersyukur, kini pelan tapi pasti geliat pasar pun semakin membaik. Daya beli pun semakin meningkat. Kini dari 4 gerai yang ada bisa meraup omset hingga Rp 500 juta dengan keuntungan bersih sebesar Rp 100 juta.
Lalu apa tips sukses ala Desy? Semangat, konsisten, dan selalu memberikan yang terbaik.
Harapan Desy ke depan ingin membuka banyak cabang di beberapa RS besar dan semoga bisa buka cabang di seluruh Indonesia. “Saya juga membuka kemitraan, agar dapat memberikan manfaat bagi orang banyak dan berdampak sosial dengan membuka lapangan pekerjaan,” pungkasnya tersenyum.[]