Mariska Brancha mengaku suka memasak sejak kecil. Bahkan saat masih bekerja, suka menerima pesanan kue dari teman-temannya. Namun, momentum mulai serius menekuni dunia usaha, pasca terkena Pemutusan Hak Kerja (PHK) pada tahun 2017.
“Saya mulai ikut pelatihan dari Jakpreneur, juga mulai mendaftarkan IUMK dan brand usaha di tahun 2019, namun sempat terhenti karena terkena kanker payudara, harus operasi dan menjalani treatment kemo di tahun 2020, “kisah Mariska. Akhir tahun 2021, Mariska kembali memulai usaha dengan system pre order.
Hadir dengan brand usaha Jargiez, produk yang dibuat antara lain nasi kebuli, kue kering (nastar, putri salju, cookies kayangan, pia), hingga kue basah (putri hipster, mangkuk ubi).
“Yang jadi produk best seller kami itu nasi kebuli, putri hipster, putri salju dan nastar,” tukas wanita yang lahir di Jakarta 29 Juni. Harganya variatif dari 35k-165k.
“Produk yang saya buat istimewa karena dibuat dengan bahan yang pas dan rasa yang enak,” terangnya.
Saat memulai usaha, modal awal sebesar Rp 3 juta dan hanya dalam rentang waktu 2 bulan telah balik modal. Sejauh ini promosi yang dilakukan Mariska melalui WhatsApp, Instagram dan Facebook.
“Promosi mulut ke mulut juga karena biasa ini ampuh, karena orang info sudah pernah merasakan produk yang saya buat,” tukasnya yang lokasi usaha di Jakarta Utara.
Kendala usaha yang dialami adalah inovasi produk yang lebih beragam. Misalnya produk makanan sehat dan bergizi yang berdaya jual tinggi. Saat ini target market terbesar ada di Jabodetabek.
Modal utama dalam membangun usaha adalah sehat, tahan banting, jangan menyerah, dan tekun mencari ide kreatif. Mariska pun berharap, usaha ini bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan dapat membantu orang-orang sekitar yang membutuhkan lapangan pekerjaan