Pelestarian budaya merupakan upaya perlindungan dari kemusnahan atau kerusakan warisan budaya leluhur, seperti dikutip dari buku Kemenbudpar bertajuk “Kebijakan Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan”. Maksud dari melestarikan budaya adalah agar nilai-nilai luhur budaya, yang ada di dalam suatu tradisi dapat tetap dipertahankan, meskipun telah melalui proses perubahan bentuk budaya.

Hal ini kegiatan yang kerap dilakukan Kembang Sri Samudera bahwa untuk bisa saling bersinergi dalam mempromosikan warisan budaya leluhur dikancah Internasional menjadi bukti nyata dalam mengedepankan budaya nusantara. Dan juga disambut baik dan penuh dukungan dari Patrap Senopati Kotagede sebagai Paguyuban Trah Panembahan Senopati menjadi angin yang segar untuk terus bertumbuh bersama.

Kembang sri samudera telah mengikuti giat event Internasional Village De La Gastronomie di Prancis yang telah dilaksanakan 1-4 September 2022 dalam rangkaian mengusung produk-produk bunga dan rempah serta nilai-nilai budaya yang dikuatkan melalui tarian dan juga pagelaran fashion show wastra nusantara.

Giat acara ini menguatkan warisan budaya leluhur yang dapat dikenal dikancah Internasional, dan menjadikan Patrap Senopati Kotagede turut mendukung dalam giat acara ini. Melalui jamuan resmi yang dilaksanakan di Tugu Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat  pada tanggal 19 September 2022 oleh Kembang Sri Samudera dan Patrap Senopati Kotagede, menjadi sarana perekat untuk keduanya saling bekerja sama dalam memajukan dan mempromosikan seni dan budaya Indonesia khususnya Warisan Budaya Leluhur Bangsa dikancah Internasional.

Ketua Umum Patrap Senopati Kotagede yaitu Dr. KRT. Nur Suhascaryo juga menyampaikan rasa terima kasih dan rasa bangga kepada Kembang Sri Samudera yang telah turut berperan serta dalam merawat tradisi warisan leluhur Bangsa Indonesia untuk diperkenalkan di kancah Internasional, dalam hal ini turut memeriahkan acara Village De La Gastronomie di Prancis dengan memperkenalkan seni, budaya, kuliner dan tempat-tempat indah di Indonesia secara semarak dan Indonesia menjadi stand yang paling ramai diantara negara yang lain.

Dalam kesempatan ini, Korwil Mancanegara Ibu R.Ngt. Hendri Widya Liring Kenya juga menuturkan bahwa Patrap Senopati Kotagede akan terus berkolaborasi dengan Kembang Sri Samudera untuk menggaungkan budaya warisan leluhur agar generasi kita tidak melupakan budaya leluhurnya sebagaimana dalam perjuangan leluhur dalam menyatukan Nusantara ini.

Pada acara jamuan resmi tersebut, turut dihadiri oleh Pembina dan Pengurus Pusat Patrap Senopati yang memiliki 9 bidang korwil yang tersebar diseluruh nusantara. Dari Kembang Sri Samudera dihadiri oleh pendiri dan pengurus komunitas Perempuan Pusaka Nusantara yakni Ibu Ayu Dyah Widyahening, Ibu Indah Warsetio dan Mbak Putri.

Dalam jamuan tersebut juga di tampilkan keindahan Tarian Gatutkaca Gandrung yang dibawakan oleh Bapak Marsudiyana dengan apik dan memukau para tamu undangan. Hal ini juga selaras dengan kegiatan merangkai bunga yang ditampilkan oleh Jakflo Floral Academy dalam pelatihan Teknik merangkai perpaduan bunga-bunga nusantara yang dibawakan oleh Ibu Indri sebagai fasilitator yang bersertifikasi. Hingga saat ini Jakflo dikenal dan dipercaya sebagai consultant Istana Kepresidenan yang bermula dari tahun 2019. Di program ini JFA mengajak pecinta bunga turut mengunjungi kebun bunga ataupun kebun pembibitan untuk menambah wawasan seputar pelestarian hasil bumi nusantara.

Kembang Sri Samudera mengusung tema acara ini menjadi makna yang kuat bagi pelestari untuk terus memiliki sifat kegigihan, kedisplinan, dan ketegasan sosok Gatotkaca yang juga mempunyai rasa welas asih, dan lemah lembut serta romantis seperti bunga-bunga nusantara dalam menyikapi tanggung jawab pribadi (kehidupan pribadi) dan tanggung jawab kepada amanah tugas yang diemban. Hal ini selaras dengan bagaimana kita dalam menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan bersosial.

Kembang Sri Samudera terus menguatkan program lanjutannya dengan mendirikan komunitas Perempuan Pusaka Nusantara dalam giat event jelajah nusantara yang akan diawali agenda di Yogyakarta pada Bulan November 2022. Tentu ini menjadi value yang menarik dalam melestarikan warisan leluhur Nusantara untuk terus berkiprah di Kancah Nasional dan Internasional.