Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) kembali menggelar pameran Kriyanusa 2022 dengan mengangkat tema ‘Semangat Bertahan Perajin Berdaya Saing’, yang berlangsung mulai 21-25 September 2022 di Hall A Jakarta Convention Center, Jakarta. Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ketua Umum Dekranas, yang juga Ibu Kerajinan Nasional Wury Ma’ruf Amin.

Dalam kegiatan kemarin, Versihub berkesempatan untuk mewawancarai istri Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), yang juga sekaligus Ketua Dekranasda NTB yakni Niken Saptarini Widyawati. Dijelaskan Niken, NTB sejak menjadi tuan rumah MotoGP Mandalika 2022, telah semakin menginspirasi kita untuk memperkenalkan produk kerajinan NTB baik secara nasional maupun dunia.

“Kita punya banyak produk, namun ada inovasi terbaru dari pengrajin kita di bidang mutiara, yakni mereka membuat kerang mutiara yang diukir dengan motif tenun ataupun batik khas NTB,” jelasnya tersenyum.

Dalam galeran pameran Kriyanusa 2022, NTB memiliki 5 stand untuk memperkenalkan produk kerajinan khas NTB. “Jadi selain stand provinsi NTB, ada juga stand kabupaten/kota dari Sumbawa Barat, Bima dan Kota Mataram,” tuturnya. Para pengrajin membawa berbagai kerajinan yang menjadi keunggulan NTB.

“Khusus provinsi kita membawa 15 pengrajin, kabupaten juga membawa pengrajin mereka masing-masing, semua pengrajin yang ikut tentu saja dikurasi produksinya,” ujarnya.

Menurut Niken, berbagai pameran dalam dan luar negeri selalu diikuti provinsi NTB sebagai sarana untuk mempromosikan produk kerajinan dan keunggulan NTB.

“Tahun ini juga kami akan ikut, mungkin antara Dubai Expo atau Turki Expo untuk perkenalkan kerajinan NTB,” katanya.

Indonesia menargetkan menjadi pusat busana muslim dunia. Dalam kaitan dengan itu, NTB ingin menjadi bagian dari mempromosikan busana muslim Indonesia.

“Kita ingin NTB menjadi salah satu pusat fashion muslim di daerah. Karena itu kita mulai melatih SDM yang kita punyai. Percuma punya kain bagus tapi yang buat bukan orang lokal NTB. Kami sudah buat inkubasi fashion, dimana para desainer lokal kita latih agar bisa menjadi desainer yang baik. Begitu pun juga dengan pengrajin kita latih kemasannya, packaging, branding hingga digital marketingnya,” urainya.

Harapan Niken ke depan agar pelaku UMKM NTB terus belajar berinovasi, meningkatkan kualitasnya, hingga mampu bersaing. “Jadi kualitas baik dengan harga bersaing,” pungkasnya. ***