Tas EthneeQ dari bahan kain goni berpadu dengan kain endek khas Bali menjadi salah satu suvenir G20 di Bali. Tas ini sendiri adalah hasil kerajinan buatan UMKM Ethneeq Aqmarina Sandi.
EthneeQ merupakan usaha industri fashion yang memproduksi tas berbahan serat alam sebagai bahan utama yaitu goni/rami. Ethneeq Aqmarina Sandi memulai bisnis ini pada akhir tahun 2018 dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan kantong belanja plastik sekali pakai. Penggunaan kain Nusantara sebagai kombinasi juga menjadi pilihan untuk menonjolkan budaya Indonesia dan sebagai komitmen untuk saling mendukung perempuan dan atau pemberdayaan perempuan. Oleh sebab itu EthneeQ bekerja sama dengan ibu Ibu disekitar tempat produksi dan teman teman binaan di Lapas Wanita kota Denpasar dalam mengembangkan bisnis ini.
Menurut Aqmarina UMKM miliknya memang kerap mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi dari instansi-instansi pemerintah, namun tidak menyangka bahwa EthneeQ terpilih untuk menjadi suvenir resmi dari G20.
“Suvenir yang kami sediakan untuk acara G20 itu sebetulnya ada sekitar tujuh desain, tapi untuk saat ini baru tiga desain yang dipilih untuk beberapa side event dan event utama,” ujarnya.
Ia memproduksi total tas kain goni yang diproduksi untuk event utama G20 pada 15-16 November 2022 nanti adalah 650 produk, dan untuk keseluruhan sebanyak 800 produk dibuat sejak rangkaian seperti pertemuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Menurutnya, Smesco dan Kementerian Koperasi dan UKM memilih tas kain goni sebagai suvenir G20 karena produk yang dikerjakan oleh 12 orang itu memiliki nilai keberlanjutan.
Bukan hanya untuk keperluan G20, Aqmarina bercerita bahwa UMKM yang berdiri sejak 2018 lalu itu hingga kini telah menciptakan enam koleksi dengan total 36 desain yang ia ciptakan sendiri.
Produk yang mereka jual berkisar di harga Rp125 ribu-Rp1,2 juta dan umumnya di jual di luar Bali khususnya Jakarta, serta sempat menembus Singapura dan Malaysia.
Dalam satu bulan, UMKM Ethneeq mampu memproduksi 300-400 buah tas kain goni, sedangkan untuk suvenir seperti totebag bisa mencapai 1.500 buah per bulan dengan penyelesaian 20 buah per hari, sehingga omzet usaha tersebut mencapai Rp60 juta-Rp200 juta per bulan.
Dengan terpilihnya UMKM EthneeQ sebagai satu dari 22 UMKM resmi yang hasil karyanya dijadikan suvenir G20, Aqmarina mengaku sangat senang, apalagi sebelumnya ia sempat mengikuti kurasi sebagai suvenir saat event balap di Mandalika dan gagal.
Ia berharap dengan terpilihnya Ethneeq dan UMKM lainnya dapat mengenalkan lebih jauh lagi tentang Indonesia kepada negara-negara G20.